wajahbatam.id – Sejak 2015 hingga 2024, Pemerintah Kota Batam hanya mampu meningkatkan pasokan air dari 3.500 liter per detik (lps) menjadi 3.850 lps dengan selesainya Instalasi Pengolahan Air (IPA) Muka Kuning tahap 2 yang memiliki kapasitas tambahan sebesar 350 lps. Penambahan ini memberikan kenaikan pasokan air yang hanya setara dengan 1% per tahun, jauh tertinggal dibandingkan dengan pertumbuhan pesat penduduk Batam, yang mencapai 7,04% pada 2023 dan diperkirakan terus meningkat pada 2024
Seiring dengan lonjakan populasi, kota Batam menghadapi tantangan besar dalam menjaga distribusi air bersih yang merata. Wilayah-wilayah kritis seperti Geysa Eterna Marina, Bengkong Nusantara, Kampung Utama, dan Putra Jaya hanya mendapatkan pasokan air beberapa jam sehari. Hal ini menggambarkan krisis distribusi air yang disebabkan oleh pertumbuhan permintaan air yang lebih cepat dibandingkan kapasitas infrastruktur.
Untuk mengatasi masalah ini, BU SPAM dan PT Air Batam Hilir telah bekerja sama dengan Badan Pengusahaan (BP) Batam dalam memperluas jaringan distribusi dan meningkatkan kapasitas suplai. Di samping itu, Pemerintah juga mendapatkan dukungan dana APBN sebesar Rp500 miliar untuk menambah kapasitas pasokan air sebesar 730 lps, proyek ini ditargetkan selesai pada akhir 2024.
Dalam jangka pendek, program-program seperti pemasangan pipa baru dan peningkatan kapasitas IPA sedang berlangsung, termasuk pembangunan IPA Duriangkang dan penguatan jaringan distribusi di area seperti Batu Aji dan Kabil. Langkah-langkah ini diharapkan mampu memperbaiki aliran air, menambah jam distribusi, serta memberikan solusi yang lebih permanen dalam waktu beberapa tahun ke depan.
Meskipun tantangan distribusi air masih mengemuka, langkah-langkah yang telah diambil menunjukkan komitmen pemerintah dan perusahaan pengelola air untuk memastikan kebutuhan air bersih bagi seluruh warga Batam terpenuhi, terutama dengan adanya proyek-proyek strategis yang dijadwalkan selesai pada akhir 2024. (*)
About Author
