WAJAHBATAM.ID – 14/1/2020 | Aksi tutup judi berkedok gelper yang rencananya akan digelar Senin,13/1/2020 lalu akhirnya diundur sampai waktu yang tidak ditentukan. Hal ini diucapkan oleh M.Al Ichsan (Ketua Harian IKSB) melalui video singkatnya yang beredar di sosial media Batam.
Hal senada juga disampaikan oleh Antoni Lendra (Ketua Umum Gema Minang) “Batalnya pelaksanaan aksi ini mengingat Batam memerlukan kekondusifan dalam mewujudkan cita-cita Bandar Dunia Madani” ungkapnya saat WB mengkonfirmasi via Handphonenya pagi ini Selasa, 14/1/2020.
Berbeda tanggapan yang viral ditubuh masyarakat Minang sendiri, terlebih diinternal organisasi Gema Minang. Banyak yang menyesalkannya, karena judi yang dianggap sebagai penyakit masyarakat yang belum ada satupun organisasi di Batam yang mampu untuk merealisasikan pemberantadannya. Hal ini diungkapkan oleh Donny Chan salah satu tokoh pemuda Minang Bengkong yang ikut saat rapat penyusunan rencana tersebut. “Minang identik dengan Melayu yang memiliki pondasi adat yang sama. oleh karenanya Adat Bersandi Sara, Sara Bersandi Kitabullah itu harus benar-benar dijalankan dalam membangun Batam sebagai Bandar Dunia Madani” lanjutnya.
Rizal, juga salah satu tokoh pemuda Minang diwilayah Nongsa juga menyesalkan hal tersebut, “penyelenggara gelper sudah sangat merajalela dan terkesan menguasai semua sistem di Kota Batam ini. Untuk hal itu, Pemuda-pemuda Minang harus eksis dalam membangun Batam sesuai dengan kultur peradabannya” lanjut Rizal.
Ujang, yang juga salah satu Tokoh Senior Gema Minang mengatakan keprihatinannya, dimana batalnya demo tersebut telah mencoreng marwah orang Minang yang ada di Kota Batam. Sementara beliau juga mengatakan bahwa salah satu kontribusi terbesar dari Gema Minang kedepan adalah dengan menghentikan penyakit masyarakat yang berkedok gelper ini.
Yulianto salah satu sesepuh di Gema Minang yang sedang berada di luar kota juga mengatakan pada kru WB bahwa
masyarakat tidak punya kepentingan dalam hal ini, tapi berharap juga tidak dimanfaatkan untuk kepentingan tertentu.
Edo Ketua Gema Minang Batam Kota juga menyampaikan kekecewaannya, tapi tetap mengharap kepada semua elemen yang terlibat agar patuh pada putusan yang diambil Ketua IKSB.
Koordinator aksi, Amri Piliang juga menyesalkan hal ini, sebagaimana dikatakan bahwa karena Ketua IKSB M.Al Ichsan menenggarai pertemuan dengan pihak aparat, sebagai orang Minang yang menjaga adat yang harus menghargai orang tua, maka kami tidak bisa berbuat apa-apa. Tapi sebagai koordinator yang ditunjuk dalam rencana aksi tersebut Amri Piliang tetap konsisten akan terus memantau dan siap melakukan aksi setelah koordinasi dilakukan, “Kami akan mendukung jika pendiri gema Minang Allan Suharsad yg akan memimpin Aksi”
tambahnya.
Ditempat terpisah pendiri Gema Minang yang juga sebagai Penasehat IKSB Kota Batam juga angkat suara, disamping menenangkan gejolak ditubuh Gema Minang, Suharsad juga mengatakan takjub dan memuji rencana aksi berani tersebut.
“Kondusifitas Batam memang harus dijaga. Bukan saja dari hal-hal yang mengancam keamanan Batam, tapi juga dijaga dari penyakit masyarakat yang berbau judi, prostitusi dan berbagai kegiatan-kegiatan ilegal lainnya mulai dari yang merugikan negara hingga masyarakat secara menyeluruh”.
Lebih jauh Suharsad yang juga sebagai Pendiri dan Penggagas Forum Komunikasi Sosmed Wajah Batam menyampaikan pada kru WB, bahwa untuk sementara beliau mengaminkan langkah yang diambil IKSB dan tidak masalah aksi tersebut diundur, tapi beliau juga tidak ingin melihat gelper itu buka kembali setelah tutup beberapa hari ini pra aksi yang diundur tersebut.
“Aksi Damai untuk menyampaikan aspirasi dilindungi Undang-undang, sejauh tetap dalam koridor hukum yang berlaku. Saya yang akan memimpin sebuah aksi ke depan jika mengetahui penyelenggara gelper itu bandel dan mengoperasikan kembali usahanya” demikian Suharsad mengatakan sambil berpesan, “Mari kita jaga Batam sebagai tempat kita hidup dan menggantungkan masa depan !” tuturnya saat ngopi bareng dengan beberapa tokoh pemuda kota Batam salah satunya Edi Kartika Tokoh Pemuda Blitar Jawa Timur yang sangat mendukung penuh judi berkedok gelper ini ditutup. (Redaksi)