WAJAHBATAM.ID |
Oleh: Ustadz Erwin Abu Ghaza (Wakil Ketua FUI MUI Batam)
Nasehat buat *Abu Dzar al Ghifari* yg meminta kursi jabatan dan juga nasehat buat kita semua.
Didalam salah satu riwayat, disebutkan bahwa pada suatu ketika Abu Dzar sengaja mendatangi Rasulullah Saw, untuk meminta sebuah jabatan untuk dirinya sendiri. Pada saat itu, Abu Dzar mengatakan kepada Rasulullah Saw; “Wahai Rasulullah Saw, tidakkah Anda menjadikanku sebagai pegawai (pejabat).” Ungkapnya.
Mendengar pernyataan dan permintaan dari Abu Dzar tersebut. Rasulullah Saw, tersenyum sembari menepuk-nepuk pundaknya. Beliau bersabda: “Wahai Abu Dzar, sesungguhnya engkau seorang yang lemah dan sesungguhnya jabatan itu adalah suatu amanah, dan sesungguhnya ia adalah kehinaan dan penyesalan di hari kiamat kecuali yang menjalankannya dengan baik dan melaksanakan tanggungjawabnya” (HR. Muslim).
Mendengar jawaban dari Rasulullah Saw, tidak sedikit pun terbersit rasa kecewa dalam diri Abu Dzar. Ia justru merasa sangat beruntung karena telah diselamatkan oleh Rasulullah Saw, dari perangkap jabatan yang dipenuhi dengan tipu muslihat bagi siapa pun yang tidak mampu menjalankannya dengan penuh amanah. Semenjak saat itu kecintaan Abu Dzar kepada Rasulullah Saw, semakin meningkat.
Namun, apa bisa dibayangkan apabila hal itu terjadi saat ini. Adakah mungkin akan ada pemandangan perebutan jabatan yang menghalalkan cara. Bahkan dalil-dalil keagaam tidak jarang dikeluarkan semata-mata hanya untuk mejatuhkan rival politiknya dan mengangkat tokoh pujannya, atau dirinya sendiri.
Dalam kehidupan berbangsa dan bernegara dapat kita jumpai, betapa banyak orang-orang Islam dengan pengetahuan agama yang sangat tinggi berebut untuk bisa menjadi pejabat. Bahkan, tidak sedikit yang berani melakukan segala cara. Namun ketika mereka terpilih, mereka pun tidak terbukti mampu untuk memenuhi janji-janji mereka. Bahkan untuk bersikap amanah saja mereka tidak bisa.
Ironisnya, justru mereka malah terjerat dalam berbagai macam kasus yang menjatuhkan martabat mereka, semisal terlibat dalam kasus korupsi dan lain sebagainya. Hal ini adalah bukti bahwa keinginan untuk menjadi pejabat, harus diukur dengan kemampuan untuk menjalankan amanah tersebut. Sebab tidak semua keinginan harus menjadi kenyataan.
#ErwinAbuGhaza