Oleh: Cak Ta’in Komari, SS.
Ketua Presidium Kelompok Diskusi Anti 86;
Kontributor Wajah Batam
WAJAHBATAM.ID – 11/4/2019 | Menelusuri dan menginvestigasi keberadaan mobil mewah di Kota Batam yang indikasinya illegal alias mobil ‘bodong’ nampaknya bakal semakin menarik. Mobil mewah yang semestinya berharga miliar rupiah bisa dijual hanya dengan setengah harga normal bahkan hanya 1/3-nya saja. Beberapa sumber penulis di lapangan begitu antusias menceritakan seputar mobil mewah tersebut sampai di Batam.
https://wajahbatam.id/batam/wb-09042019/mobil-mewah-di-batam-rugikan-negara/
Mobil mewah tersebut yang diimpor dari Singapura indikasinya merupakan mobil rekondisi yang harganya sangat murah. Mobil seken yang sudah digunakan 2-5 tahun. Sederhana saja menilainya, Singapura bukanlah negara tempat memproduksi mobil-mobil tersebut. Kalau importer mau mesukkan mobil baru secara CBU tentu akan didatangkan langsung dari negara yang memproduksi mobil tersebut. Mobil-mobil tersebut masuk ke Batam melalui pelabuhan-pelabuhan tikus, bahkan sebagian melalui pelabuhan resmi dengan menggunakan container – yang datanya ditumpangkan dengan kuota impor mobil yang dikeluarkan BP Batam (Kementerian Perindustrian dan Perdagangan, Direktorat Perdagangan Luar Negeri).
Anehnya mobil mewah bodong tersebut sebagian menggunakan plat nomor polisi (nopol) resmi yang dikeluarkian Samsat Kepri, tapi ketika diperiksa dalam daftar pembayaran pajak, mobil-mobil mewah tersebut menjadi nihil alias tidak terdaftar sebagai pembayar Pajak Kendaraan Bermotor (PKB). Mobil mewah seperti Alfard, Velvire, Rubicon, Porce, BMW seri 5, Mercedes Benz, Mini Cooper, dll harusnya membayar PKB sekitar Rp. 20 jutaan pertahun. Bahkan Toyota Land Cruiser dan Lexus, mobil sport Lamborgini atau Ferrary – PKB yang mestinya dibayar mencapai Rp. 30 jutaan pertahun. Kalau menggunakan nopol buatin sendiri indikasi ‘bodongnya’makin jelas.
Sementara mobil premium sekelas Toyota Fortuner baru, Pajero Sport, CRV, Harier dan sejenisnya pajaknya pertahun sudah hampir mencapai Rp. 10 juta. Mobil yang merupakan produk rakitan nasional itu juga gak banyak mendapatkan fasilitas di Batam, kecuali bebas PPN – dengan catatan mobil tidak boleh dan tidak bisa dibawa keluar Batam.
Kembali ke soal mobil mewah yang dengan gampang masuk ke Batam dan digunakan seenaknya berlalu lalang di jalan raya diduga kuat merupakan hasil konspirasi ‘kong kalikong’ berbagai instansi. Kuota impor dikeluarkan Kementerian Perdagangan Ditjen Pergadangan Luar Negeri (mungkin bisa melalui BP Batam); lalu lintas barang – pintu masuk mobil merupakan tanggung jawab petugas Bea dan Cukai; plat nopol kewenangan Direktorat Lalu Lintas Polda Kepri; sementara urusan PKB menjadi kewenangan Dispenda Provinsi Kepri. Persoalannya bolehkah mereka bertindak sendiri-sendiri tidak terintegrasi dalam satu rangkaian sementara mereka juga tergabung dalam Sistem Administrasi Manunggal Satu Atap (Samsat) yang merupakan gabungan kerja Dirlantas Polda, Dispenda Provinsi dan Jasa Raharja.
Ketika mobil mewah ‘bodong’ tersebut masuk ke Batam melalui pelabuhan resmi dengan menggunakan container – maka betapa konyolnya aparat di pelabuhan yang bertugas memeriksa lalu lintas barang masuk tersebut. Kebaradaan mobil mewah di Batam jelas-jelas tidak memberikan manfaat secara nyata bagi kepentingan umum maupun pemerintah, sementara importer, dealer dan pengguna mobil mewah jelas-jelas diuntungkan dengan fasilitas status FTZ Batam; belum lagi gigit jarinya Dispenda Provinsi Kepri yang tidak menerima pembayaran PKB ya karena mobilnya ‘bodong’.
Semoga BP Batam, khususnya Direktorat lalu Lintas Batam, Dinas Perhubungan Pemko Batam, Dispenda Provinsi Kepri, Direktorat Lalu Lintas Polda Kepri, Bea dan Cukai Kantor Pelayanan Batam, dan semua pihak yang memiliki data dan informasi soal impor mobil merah dan keberadaan mobil mewah ‘bodong’ di Batam mau buka-bukaan informasi dan data, sehingga ‘kong kalikong’ konspirasi yang hanya menguntungkan segelintir orang ini dapat diketahui public secara luas.
Tulisan ini baru awal dan sangat minim informasi. Tapi tim Wajah Batam akan terus mengembangkan informasi dan data apapun sehingga persoalan ini dapat ditindaklanjuti parat berwenang sebagaimana mestinya. Terutama ketahuan, siapa pemainnya? Pemain lama atau pemain baru? O, iya sekedar info dan intermezzo, ada pihak yang mulai kebakaran jenggot dengan mobil mewah ‘bodong’ ini sampai website Wajahbatam.id sempat diheck kemarin sejak pagi hingga sore – untungnya IT Wajah Batam mampu menyelamatkannya. Jadi kita tetap dapat berselancar terus hingga tuntas.
To be continue…
Cover: copyright Galeri Alpard – Google