IPAL yang dibangun PT. Hansol Korea ini pihak kami harus menyikapi hati-hati dari isu yang dilontarkan orang-orang yang tendensius dengan pembangunan ini. Karena hampir rata-rata mereka itu bicara masalah Pemegang Tender, Nilai Anggaran dan lainnya, dan Kami tidak paham dengan tujuannya.
WAJAHBATAM.ID – 7/1/2020 | BP Batam saat ini sedang galakkan pemberdayaan dan alat instalasi pengolahan air limbah (IPAL) yang dibangun oleh perusahaan Korea di beberapa titik seluruh kota Batam.
Dalam beberapa kali pertemuan dan sosialisasi yang dilakukan BP Batam kemudian Publik dibingungkan dengan berbagai asumsi pihak-pihak tertentu dan menimbulkan pertanyaan ditengah masyarakat tentang kelayakan air bersih olahan limbah dari IPAL ini. Bahkan ada yang membesar-besarkan kearah negatif kegunaannya seperti air tinja yang akan dijadikan air minum.
Kemudian Iyus Rusmana selaku Kabid. Pengelolaan Limbah BP Batam mengklarifikasi melalui Telegramnya pada Wajah Batam, “Gak pernah kita bilang jadi air minum. Tapi direcling menjadi air baku industri yang setelah diolah dikembalikan terlebih dahulu ke kolam penampungan, dan desain dari Korea pun tidak menyebutkan akan diolah menjadi air minum, tapi hasil olahan setelah bersih dan memenuhi baku mutu lingkungan dibuang ke laut. Namun BP Batam akan mncoba menanfaatkan hasil olahan air yg sdh bersih ini dimanfaatkan utk industri dg terlebih dahulu ditampung dalam kolam supaya lebih ternetralisir lagi secara alami ..” Iyus Mengungkapkan kepada kru WB. Jadi menurutnya, air yang dihasilkan dari pengolahan IPAL adalah air untuk kebutuhan utilitas, bukan untuk diminum (Red)
IPAL ini bertujuan utk menjaga lingkungan tetap bersih dari dari pencemaran air limbah yang mengalir ke waduk2 dan perairan pantai sekaligus hasil olahannya bisa dimanfaatkan krn menghasilkan kompos siap pakai utk penghijauan kota batam serta me-reycle air utk air baku (non air minum).
Dalam menyikapi proyek IPAL yang dibangun PT. Hansol Korea ini pihak kami harus menyikapi hati-hati dari isu yang dilontarkan orang-orang yang tendensius dengan pembangunan ini. Karena hampir rata-rata mereka itu bicara masalah Pemegang Tender, Nilai Anggaran dan lainnya, dan Kami tidak paham dengan tujuannya.
Tak bisa dipungkiri, air bersih olahan limbah ini menimbulkan polemik di masyarakat karena salahnya penyampaian dari oknum-oknum dimaksud. Masyarakat Indonesia yang berada dilingkungan serba kecukupan dengan air bersih merasa tabu dengan hal-hal seperti ini dan sangat gampang dipicu oleh provokasi yang kurang memahami tujuan pemerintah melakukan pembangunan untuk masa depan, apalagi yang dibahas tentang limbah, sambung Iyus kepada WB saat dijumpai dalam sebuah acara sosialisasi PAL di gedung pemasaran BP Batam, Batam Centre. Demikian Iyus mengakhirinya. (Redaksi)