Tanjungpinang – Mantan Wakil Ketua DPRD Kepri, Rizki Faisal, menanggapi pernyataan Eri Syahrial, peserta seleksi Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) Provinsi Kepulauan Riau, yang menuduh proses seleksi sarat kepentingan politik dan titipan. Rizki menyebut tudingan tersebut berlebihan dan tidak berdasar.

Rizki, salah satu dari empat pimpinan DPRD Kepri yang menjadi penguji pada tahap fit and proper test September 2024 lalu, menilai Eri kurang dapat menerima hasil seleksi. Ia mengungkap bahwa Eri sebelumnya juga gagal dalam seleksi Bawaslu Kepri 2022 dan Komisi Informasi Kepri 2023.

“Siapa? Eri Syahrial? Ini bukan kali pertama yang bersangkutan ikut seleksi dan gagal. Mohon maaf, silakan masyarakat menilai sendiri,” ujar Rizki kepada wartawan, Jumat (24/1).

Menanggapi tuduhan adanya kepentingan politik, Rizki menekankan bahwa seleksi dilakukan secara komprehensif, mencakup wawancara, tes tertulis, psikotes, hingga penilaian integritas. Menurutnya, fit and proper test adalah ujian puncak untuk menggali karakter dan komitmen para peserta.

“Jangan seperti pepatah, buruk muka cermin dibelah. Tidak elok jika hanya siap menang, tapi tak siap kalah,” tegas Rizki.

Gugatan ke PTUN

Sebelumnya, Eri Syahrial bersama beberapa peserta lain, Monalisa dan Subari, menuduh proses seleksi melanggar aturan. Ia menyoroti pelaksanaan yang dianggap maladministrasi, minim transparansi, serta menuding peserta terpilih tidak memahami dunia penyiaran. Eri bahkan mengancam akan menggugat hasil seleksi ke Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) jika Gubernur Kepri melantik tujuh komisioner terpilih.

Rizki Faisal: “Overacting!”

Rizki menyayangkan sikap Eri yang menurutnya provokatif. Di tengah upaya harmonisasi pasca-Pemilu, Rizki menilai tudingan seperti “kepentingan politik” dan “titipan” hanya memecah belah masyarakat.

“Semua peserta lain sudah melalui proses yang sama dan teruji. Masak segelintir orang cengeng ini mengorbankan yang lain? Mengaku-ngaku juru bicara peserta lain pula. Overacting dan picik sekali,” ujar Rizki, yang kini anggota Komisi III DPR RI.

Rizki optimis pelantikan tujuh komisioner KPID Kepri periode 2024-2027 hanya menunggu waktu. Ia juga memuji Gubernur Kepri, Ansar Ahmad, sebagai sosok yang peduli penyiaran, mengingat penghargaan nasional yang pernah diterimanya.

Mantan Wakil Ketua DPRD Kepri lainnya, Raden Hari Tjahjono, senada dengan Rizki. Ia meminta Gubernur segera melantik tujuh nama terpilih: Ramon Damora, Tito Suwarno, Indra Isputranto, Bambang Sumitro, Hengky Mohari, Ahmad Dani, dan Walter Panjaitan.

“Dari 16 peserta, kami hanya bisa memilih tujuh terbaik sesuai regulasi. Semoga polemik ini segera berlalu,” ujar politisi PKS itu.

About Author

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *